MELACAK DAN MELESTARIKAN TUJUH PRASASTI DI KABUPATEN BATANG PEMBUKA PERADABAN MATARAM KUNO

Penulis

  • Nurrochim SMA Negeri 2 Batang

DOI:

https://doi.org/10.55686/ristek.v5i1.86

Kata Kunci:

Tujuh Prasasti di Kabupaten Batang, Mataram Kuno

Abstrak

Kabupaten Batang mempunyai peninggalan kuno yang penyebarannya meliputi seluruh
wilayah yang ada di sekitar Batang. Peninggalan dari hasil temuan arkeologi dan temuan
masyarakat sekitar mempuyai keunikan dan merupakan peninggalan masa lampau sebagai
bukti bahwa daerah ini mempunyai penghuni yang berbudaya. Penemuan tujuh Prasasti di
Kabupaten Batang, di duga peninggalan abad VII-VIII M. Tujuh Prasasti tersebut adalah:
Prasasti Bendosari, Prasasti Banjaran, Prasati Sojomerto, Prasasti Kepokoh, Prasasti Wutit,
Prasasti Indrakila dan Prasasti pada bantalan Arca Nandi. Karya tulis ini berusaha
mengemukakan data melalui study pustaka, observasi dan wawancara. Berdasarkan kajian
Paleografi, tujuh prasasti yang ditemukan di Kabupaten Batang menunjukkan angka tahun yang
lebih tua dibandingkan dengan prasasti-prasasti yang ditemukan dari Kerajaan Mataram Kuno,
sehingga disimpulkan bahwa wilayah Kabupaten Batang merupakan wilayah yang lebih tua
dari Kerajaan Mataram Kuno. Batang memiliki kontribusi yang sangat besar dalam
mengungkap peran Kabupaten Batang sebagai pembuka peradaban Mataram Kuno.

Referensi

B. S.J.J.W.M, Ilmu Prasasti, Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma, 1972.

Boechari, Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti (Tracing Ancient Indonesian History Through Inscriptions), Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2012.

B. Butuk, Dalam makalah: Situs Batang Kuno masa Klasik (Hindu-Budha).

D. casparis, rasasti Panai (Skripsi), Gottschalk: Louis, 1952.

N. Notosusanto, Mengerti Sejarah : Pengantar Metode Sejarah, Jakarta: PT Gramedia, 1982.

A. Griffiths, "“The Epigrapical Collection of Museum Ranggawarsita in Semarang (Central Java, Indonesia)”," Bijdragen tot de Taal-, vol. 168, pp. 472-496, 2012.

M. Hidayat, Laporan Peninjauan Arkeologi, Peninjauan Kepurbakalaan di Wilayah Kabupaten Batang dan Pekalongan, Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta, 1994.

L. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

S. Noerwidi, Melacak jejak awal indianisasi di Pantai utara Jawa Tengah, Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta, 2007.

S. Riyanto, inamika Kebudayaan dan Peradaban Batang Kuno, Yogyakarta: Balai Yogyakarta, 2014.

M. Oemar, Sejarah Batang Kuno dan Sekitarnya Studi Wilayah Sejarah Lama, Semarang: UPT IKIP Press, 1995.

Poerbatjaraka, Riwayat Indonesia I, Jakarta: Yayasan Pembangunan, 1952.

W. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : PN Balai Pustaka, 1983.

S. d. Satari, Laporan Hasil Surve Kepurbakalaan di daerah Jawa Tengah Bagian Utara Kabupaten Pekalongan, Batang dan Kendal, Nomer 9, Jakarta: PT Rora Karya, 1977.

M. d. M. S. Suhadi, Laporan Epigrafi Jawa Tengah, Nomor 37, Jakarta: PT Rra Karya, 1986.

P. RI, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Jakarta: Pemerintah RI, 2010.

P. Batang. [Online]. Available: http://www.batangkab.go.id/headline/ 0608.htm.

P. Batang, "Sejarah Batang dan Munculnya Pemerintah Kabupaten Batang.," [Online]. Available: http://www.batangkab.go.id/profile/se jarah.htm.

P. RI, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Jakarta: Pemerintah RI, 2010.

Unduhan

Diterbitkan

20-01-2022 — Diperbaharui pada 05-11-2020