MODEL PENTAHELIX DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN BATANG, JAWA TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.55686/ristek.v4i2.74Kata Kunci:
Model Pentahelix, Pariwisata Berkelanjutan, AgrwisataAbstrak
Pembangunan pariwisata mengalami dinamika dan adaptasi yang cepat. Pariwisata sebagai
katalisator pembangunan. Pertumbuhan ekonomi ini dapat berdampak pada tingkat
kesejahteraan penduduk dan diharapkan mampu mengurangi masalah ekonomi seperti:
pengangguran dan kriminalitas. Pariwisata memiliki trend positif secara kuantitas di
Indonesia. Fenomena seperti ini seharusnya direspon positif oleh pemerintah dengan
melakukan perbaikan dan peningkatan mutu dan kualitas kegiatan pariwisiata di Indonesia.
Selama ini kegiatan pariwisata belum didukung sepenuhnya dengan minimalisir akses lokasi
ke tempat wisata dan minimnya upaya konservasi alam. Pariwisata berkelanjutan mengurangi
dampak negatif dari kegiatan pariwisata pada lingkungan, masyarakat dan ekonomi untuk
mencapai secara ekologis berkelanjutan, layak secara ekonomi, serta adil secara etis dan
sosial. Model pengembangan pariwisata Pentahelix diharapkan mampu mewujudkan
pariwisata berkelanjutan. Pentahelix jurus lima unsur yang disebut sebagai penentu
kesuksesan pariwisata. “Rumusnya ABCGM, Academician, Business, Community,
Government, Media. Lima unsur itu harus kompak, saling support, membangun iklim
pariwisata yang kondusif. Pariwisata Berkelanjutan bahwa untuk menciptakan orkestrasi dan
memastikan kualitas aktivitas, fasilitas, pelayanan, dan untuk menciptakan pengalaman dan
nilai manfaat kepariwisataan agar memberikan keuntungan dan manfaat pada masyarakat dan
lingkungan.
Agrowisata Perkebunan Teh
PT. Pagilaran memiliki peran besar dalam
pembangunan nasional. Model Pentahelix
untuk Pengembangan Pariwisata
berkelanjutan dengan role model yaitu
Agrowisata Perkebunan Teh PT. Pagilaran
harus memiliki kepedulian pada
lingkungan, kesejahteraan masyarakat
lokal, dan pelestarian budaya. pengelolaan
Agrowisata berpedoman pada Sustainable
Tourism. Dalam hal social networking,
PT. Pagilaran yang dimiliki oleh UGM
selaku pemilik Agrowisata Perkebunan
Teh tentu menjalin hubungan dengan
berbagai pihak yaitu Pemerintah Daerah
Kabupaten Batang, lembaga usaha dan
sekolah
Unduhan
Referensi
I. G. Ardika, Kepariwisataan berkelanjutan: rintis jalan lewat komunitas, Bandung: Penerbit Buku Kompas, 2018.
H. W. A. &. P. Y. D. Aribowo, "Implementasi Kolaborasi Model Pentahelix Dalam Rangka Mengembangkan Potensi Pariwisata Di Jawa Timur Serta Meningkatkan Perekonomian Domestik," Jurnal Mebis (Manajemen Dan Bisnis), vol. 3, no. 1, p. 31–38, 2018.
S. M. Y. B. A. S. J. L. D. N. H. M. S. J. U. Azimi Hamzah, "Socio-economic impact potential of agro tourism activities on Desa Wawasan Nelayan community living in Peninsular Malaysia," African Journal of Agricultural, vol. 7, no. 32, pp. 26-32, 2012.
A. Yahya, "Pentahelix ala menpar arief yahya," Batam Pos, 2 April 2017. [Online]. Available: https://batampos.co.id/2017/04/02/pen tahelix-ala-menpar-arief-yahya/. [Accessed 20 April 2020].
A. Pariwisata, "Pariwisata Kab Batang," Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Batang, 1 April 2017. [Online]. Available: https://pariwisata.batangkab.go.id/?p= 1. [Accessed 15 April 2020].
A. S. S. R. O. M. R. L. R. Halibas, "The Pentahelix Model of Innovation In Oman : An Hei Perspective," Interdisciplinary Journal of Information, Knowledge, and Management, vol. 12, pp. 14-20, 2017.
Pitana, Pengantar Ilmu Pariwisata, Yogyakarta: Andi, 2002.
M. K. S. B. M. H. U. D. I Putu Danu Swastika, "ANALISIS," E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, vol. 6, no. 12, pp. 36-47, 2017.
E. &. A. G. P. Parga Dans, "ustainable tourism and social value at World Heritage Sites: Towards a conservation plan for Altamira, Spain," Annals of Tourism Research, vol. 10, no. 11, pp. 68-80, 2019.
e. Shu-Yuan Pan, "Advances and challenges in sustainable tourismtoward a green economy," in Science of the Total Environment, 2018, pp. 40-62.
S. Imas, "Pentahelix Model To Increase Tourist Visit To Bandung And Its Surrounding Areas Through Huan Resource Development," Academy of Strategic Management Journal, vol. 15, no. 3, 2016.
P. Indonesia, "Undang-Undang RI Nomor 10 Th. 2009 Tentang Kepariwisataan," in Undang-Undang RI, Indonesia, 2009.
UNWTO, "UNWTO World Tourism Barometer May 2020 Special focus on the Impact of COVID-19," UNWTO, 20 Februari 2020. [Online]. Available: https://webunwto.s3.eu- west-1.amazonaws.com/s3fs- public/2020-05/Barometer%20-. [Accessed 25 April 2020].
V. Baker, "Pariwisata dan Ekonomi Rakyat," Pariwisata dan Ekonomi Rakyat, 26 Agustus 2017. [Online]. Available: https://mediaindonesia.com/read/detail. [Accessed 15 April 2020].
S. R. O. &. Z. Z. Wibowo, "Pengembangan Ekonomi Melalui Sektor Pariwisata Tourism," Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas Dan Perjalanan, vol. 1, no. 2, pp. 83-89, 2017.
O. A. Yoety, Ekonomi pariwisata: introduksi, informasi, dan aplikasi, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Raras Gistha Rosardi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.