PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN UMKM BERBASIS “ONE VILLAGE ONE PRODUCT (OVOP) SEBAGAI GERAKAN EKONOMI BERNILAI KEARIFAN LOKAL” (STUDI KASUS PADA UMKM BATIK BAGUS WARNA ALAM DAN KERAJINAN KULIT MASIN, KABUPATEN BATANG)
DOI:
https://doi.org/10.55686/ristek.v4i1.68Kata Kunci:
One Village One Product, Usaha Mikro Kecil Menengah, Kabupaten Batang, Ekonomi Kearifan LokalAbstrak
OVOP (One Village One Product) menjadi salah satu program yang diunggulkan dalam
pemerintahan Kabupaten Batang. Program yang di awali dari ketertarikan seorang Gubernur
Jepang dalam rangka mensejahterakan masyarakat desa ini cukup memberikan perhatian
masyarakat di Indonesia. Melalui program OVOP diharapkan dapat mewujudkan
pertumbuhan ekonomi sebuah Bangsa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
menggali informasi terkait (1) Bentuk pelaksanaan program OVOP di Kabupaten Batang,
(2) Strategi pemerintah dalam pemberdayaan UMKM berbasis OVOP di Kabupaten Batang,
(3) Teknik pemberdayaan UMKM di Kabupaten Batang yang mampu menggerakkan
ekonomi berkearifan lokal. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif, yang
berdesain studi kasus. Penelitian dibatasi pada UMKM berbasis OVOP di Kabupaten
Batang, yang diambil dua UMKM. Keduanya merupakan UMKM Batik Bagus Warna Alam
dan UMKM Kerajinan Kulit Masin. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, observasi dan kajian dokumen. Teknik analisis data dilakukan melalui analisis
domain Spradley. Uji keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik
kredibilitas data. Teknik kredibiltas data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi.
Adapun triangulasi yang diambil terdiri adalah triangulasi waktu, sumber dan pengumpulan
data.
Unduhan
Referensi
A.A.G. (2015) pengembangan
model wisata edukasi-ekonomi
berbasis industri kreatif
berwawasan kearifan lokal untuk
meningkatkan ekonomi
masyarakat. Jurnal Ilmu Sosial
dan Humaniora. Vol. 4, No. 2,
Oktober 2015. Halaman 585-597.
Asmalidar. (2015).Analisis faktor-faktor
yang menghambat pengembangan
usaha mikro dan kecil di kota
tebing tinggi.
https://www.researchgate.net/publ
ication/332370445.
Azizah, S.N. (2017). Pengembangan
Ekonomi Kreatif Berbasis
Kearifan Lokal Pandanus
Handicraft dalam Menghadapi
Pasar Modern Perspektif Ekonomi
Syariah (Study Case di Pandanus
Nusa Sambisari Yogyakarta).
APLIKASIA: Jurnal Aplikasi
Ilmu-ilmu Agama. Volume 17,
Nomor 2, 2017 | Page: 63-78.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Bidang Ekonomi. (2018). Kajian
Pemetaan dan Identifikasi Peta
Jalur Pengembangan OVOP
Kabupaten Batang
Başçı‡dan Durucan§. (2017). A Review of
Small and Medium Sized
Enterprises (SMEs) in Turkey.
YILDIZ SOSIAL SCIENCE
REVIEW.
Cahyani.R.R.(2013). Pendekatan one village
one product (ovop) untuk
meningkatkan kreativitas umkm
dan kesejahteraan masyarakat.
Journal & Proceeding FEB
Universitas Jenderal Soedirman
Vol.3 No.1 (2013).
CNBC Indonesia.(2019). Kacau! Ecommerce yang Disuntik Asing
Bikin CAD Makin Parah.
https://www.cnbcindonesia.com/te
ch/20190805132558-37-
/kacau-e-commerce-yangdisuntik-asing-bikin-cad-makinparah. Diakses pada 13 Agustus
pukul 12.34 WIB.
Denzin, N K., and YS.Lincoln. (2009).
Handbook of Qualitative Research. Thousand Oaks: Sage
Publications, Inc., 2000.
Fujikura,R., Mukai, K. (2015).One village
one product: evaluations and
lessons learnt from OVOP aid
projects.
Hapsari, D.P., Andari, A., Hasanah A.N.
Model Pembukuan Sederhana
Bagi Usaha Mikro di Kecamatan
Kramatwatu Kabupaten Serang.
Jurnal Akuntansi, Kajian Ilmiah
Akuntansi 4 (2).
Kementerian Koperasi dan UKM Republik
Indonesia.(2014). Improvement
Rural Living Condition Through
One Village One Product (OVOP)
Movement. Asean Cooperative
Project No.
IND/SME/11/003/REG.
Kementerian Perindustrian Republik
Indonesia, Direktorat Jenderal
Industri Kecil dan Menengah.
(2013). Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah
Melalui Pendekatan Satu Desa
Satu Produk (One Village One
Product-OVOP) di Sentra
Kementerian Koperasi dan
UKM.(2013).Rapat Koordinasi
Nasional. Pengembangan Produk
Unggulan Daerah dengan
Pendekatan OVOP melalui
Koperasi.Disampaikan oleh
DEputi MEnteri Bidang
Pengkajian Sumberdaya UMKM
pada 10 Desember 2013 di
Jakarta.
Ling.A.(2013).Pengelolaan dan
Pengembangan Usaha pada Usaha
Mikro Kecil Menengah (Studi
Deskriptif pada Rumah Makan
Palem Asri Surabaya). Agora
Vol.1, No.1 (2013).
Ministry of Cooperatives and SME Republic
Indonesia. (2014). Improvement
rural living condition through one
village one product (OVOP)
movement. Asean Cooperation
Project. No.
IND/SME/11/003/REG.
Ngugi.J.N.N, dan Bwisa.H.(2013). Factors
influencing growth of group
owned small and medium
enterprises: a case of one village
one product enterprises.
International Journal of Education
and Research.Vol.1 No.8 August
Open Data Batang Jumlah SIUP Terbitan
Terbaru Menurut Jenis
Perdagangan dan Bulan di
Kabupaten Batang Tahun 2018.
http://data.batangkab.go.id/dataset
/jumlahsuratijinusahaperdagangan
siupmenurutjenisperdagangandan
kecamatandikabupatenbatangthn2
. Diakses pada 15 Agustus
pukul 23.15 WIB.
Rakhmawati, I.(2019). Pemberdayaan
UMKM Berbasis “One Village
One Product (OVOP)” Sebagai
Gerakan Ekonomi Kerakyatan
Pada Industri Logam di Desa
Hadipolo Kudus. Jurnal Bisnis
dan Manajemen Islam, ISSN:
-3718, E-ISSN: 2477-5533
Vol.7 Nomor 1 Juni 2019.
Ratmono, Hendri, N., Yateno.(2016).
Pendekatan ovop sebagai program
pengembangan produk unggulan
wilayah kota provinsi lampung.
DERIVATIF Vol. 10 No. 2,
November 2016
Soemarno. 2007. Konsep Pengembangan
Kawasan Agribisnis Komoditi
Unggulan Wilayah.
http://soemarno.multiply.com/jour
nal/item/7
/PENGEMBANGAN_KAWASA
N_AGRIBIS
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2019 Arina Hidayati, Farah Dzil Barr
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.