MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LISSEND JAWMAN MATERI IKATAN KIMIA KELAS X-9 SMAN 1 BATANG
DOI:
https://doi.org/10.55686/ristek.v2i1.25Kata Kunci:
Rasa Ingin Tahu, Prestasi Belajar, Lissend Jawman, Ikatan KimiaAbstrak
Penelitian dilakukan atas keprihatinan pengalaman lalu terhadap kurangnya semangat belajar
materi ikatan kimia kelas X. Hal ini dimungkinkan suatu pembelajaran yang kurang mendukung
siswa ikut terlibat dalam pembelajaran. Dicobakan model pembelajaran Lissend Jawman.
Pembelajaran tersebut membawa siswa pada belajar memecahkan masalah melalui diskusi
kelompok dalam suasana yang menyenangkan dengan bantuan alunan musik. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatan rasa ingin tahu siswa dan prestasi belajar materi ikatan kimia siswa
melalui pembelajaran tersebut. Ruang lingkup penelitian adalah siswa kelas X-9 SMAN 1 Batang.
Penelitian dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Variabel penelitian adalah rasa
ingin tahu dan prestasi belajar siswa. Instrumen penelitian dengan menurunkan indikator pada
variabel tersebut dan masing-masing indikator diberi rubrik penilaiannya. Data diambil dengan
menggunakan lembar pengatan untuk variabel rasa ingin tahu dan tes untuk prestasi belajar. Data
yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis deskriptif untuk menguji adanya peningkatan
hasil belajar.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada kedua variabel setelah diterapkan
pembelajarannya. Skor rasa ingin tahu siswa pada siklus 1 dan siklus 2 berturut-turut 75,3%
menjadi 89,3%. Adanya peningkatan pada rasa ingin tahu siswa menyebabkan adanya
peningkatan pada prestasi belajar siswa, pada siklus 1 dan siklus 2 berturut-turut dari 72,5 mendaji
85,9. Dari kondisi prestasi belajar tersebut dilihat lebih jauh terhadap yang tuntas juga
menunjukkan adanya peningkatan dari 63,33% menjadi 100%. Dengan demikian pembelajaran
yang lebih banyak menuntut siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah dan dengan iringan
musik dapat membawa siswa meningkatkan semangat rasa ingin tahunya, akibatnya hasil tes
prestasi belajarnyapun menjadi lebih baik.
Unduhan
Referensi
Ambarjaya, B. S. 2009. Teknik-teknik
Penilaian Kelas. Bogor: Regina
Publishing.
Baharudin, H. 2008. Teori belajar dan
Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Lie, A. 2002. Cooperative Learning.
Mempraktikan Cooperative Learning
di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT.
Grasindo.
Polya, George. 1985. How To Solve It. 2nd
Princeton University Press , New
Jersey
Purba, M. 2002. Kimia SMU Kelas 1
Semester 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Purwanto, N. 1984. Prinsip-Prinsip
Evaluasi Pengajaran. Bandung: CV.
Remaja Jaya.
Slavin, R. E. 2008. Cooperative Learning,
Teori, riset dan Praktik. Bandung :
Nusa Media.
Sobur, A. 2003. Psikologi Umum Dalam
Lintasan Sejarah. Bandung : Pustaka
Setia.
Suhardjono. 2010. Pertanyaan dan
Jawaban di Sekitar Penelitian
Tindakan Kelas & Tindakan Sekolah.
Malang: Penerbit Cakrawala
Indonesia , LP3 Universitas Negeri
Malang.
Surachmad, W. 1994. Pengantar Interkasi
Mengajar Belajar. Bandung: Tarsito.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran
Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2017 Siti Ismuzaroh
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.