PERAN LOKALISASI DALAM MEMINIMALISIR PENULARAN HIV/AIDS DI KABUPATEN BATANG

Penulis

  • Renita Heni Supyana Universitas Negeri Semarang
  • Sigit Prasetyo Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.55686/ristek.v1i2.16

Kata Kunci:

Lokalisasi, Meminimalisir, HIV/AIDS

Abstrak

Idealnya lokalisasi menyediakan pelayanan kesehatan bagi warganya. Seiring
perkembangannya, lokalisasi terkadang datang tidak sebagai solusi, hanya sebagai tempat
dimana pelakunya seperti dilegalkan. Akibatnya, kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS
akan membawanya pada tertular HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran
lokalisasi dan mengetahui langkah pemerintah dalam menanggulangi penularan HIV/AIDS.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di 7
lokalisasi. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian diperoleh bahwa peran lokalisasi di antaranya petugas kesehatan lebih
mudah untuk memberikan pelayanan kesehatan, mempermudah pendampingan ODHA, dan
meminimalisir penularan HIV/AIDS dalam artian kasus HIV terdeteksi dini agar tidak sampai
pada tahap AIDS. Langkah pemerintah daerah dalam menanggulangi penularan HIV/AIDS
dengan cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, di antaranya cek kesehatan IMS
dan HIV/AIDS, edukasi dan sosialisasi, penjangkauan dan pendampingan pada populasi
kunci, pemberian obat gratis, rehabilitasi, dan pendampingan ODHA.
Saran, langkah pentahapan dengan mempersempit ruang gerak mulai dari pembersihan
warung remang-remang yang terindikasi untuk prostitusi, penyatuan/penyempitan lokalisasi,
pemberdayaan ekonomi bagi WTS dan warga sekitar lokalisasi, serta deportasi bagi penduduk
yang berasal dari luar daerah Kabupaten Batang.

Referensi

Amalia, Astry Sandra. 2013. ‘Dampak

Lokalisasi Pekerja Seks Komersial

(PSK) Terhadap Masyarakat

Sekitar’. eJournal Administrasi

Negara, Volume 1, Nomor 2, 2013:

-478. Samarinda: Universitas

Mulawarman.

ECPAT Indonesia. Copyright © Marie De

Santis, Women’s Justice Center,

www.justicewomen.com

rdjustice@monitor.net. Alih Bahasa

oleh: ECPAT Indonesia. Sumber :

esnoticia!co /

http://ecpatindonesia.org/. Berita, 27

November 2014 diakses pada tanggal

September 2016, 21:20:23.

Kartono, Kartini. 2013. Patologi SosialJilid 1. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Kumalasari, Ika Yuli. 2013. ‘Perilaku

Berisiko Penyebab Human

Immunodeficiency Virus (HIV)

Positif (Studi Kasus di Rumah

Damai Kelurahan Cepoko

Kecamatan Gunungpati Kota

Semarang)’. Skripsi. Semarang:

UNNES.

Prasetyo, Sigit, Renita Heni Supyana, dan

Sumarni. 2015. ‘Latar Belakang dan Karakteristik Pekerja Seks

Komersial (PSK) di Kabupaten

Batang (Studi Kasus di Lokalisasi

Petamanan dan Penundan

Kecamatan Banyuputih)’. Laporan

Penelitian Kabupaten Batang.

Batang.

Prasetyo, Sigit, Renita Heni Supyana, dan

Sumarni. 2015. ‘Latar Belakang dan

Karakteristik Pekerja Seks

Komersial (PSK) di Kabupaten

Batang (Studi Kasus di Lokalisasi

Petamanan dan Penundan

Kecamatan Banyuputih)’. Laporan

Penelitian Kabupaten Batang.

Batang.

Prastiwi, Agnes Novita Andy. 2007.

‘Kebutuhan-Kebutuhan Psikologis

Perempuan Pekerja Seks (Studi

Kasus di Komplek Wisata

Bandungan Ambarawa’. Skripsi.

Semarang: Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang.

Syahputra, Reza. 2015. ‘Peran Dinas

Kesehatan Kota Dalam Pencegahan

Penyakit HIV/AIDS di Kota

Samarinda’. E-Journal Ilmu

Pemerintahan, 2015: 3 (4) 1856-

Ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id.

Samarinda.

Unduhan

Diterbitkan

19-01-2022 — Diperbaharui pada 04-05-2017