LATAR BELAKANG DAN KARAKTERISTIK PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI KABUPATEN BATANG
DOI:
https://doi.org/10.55686/ristek.v1i1.8Kata Kunci:
Latar Belakang, Karakteristik, Pekerja Seks Komersial (PSK)Abstrak
Pekerjaan adalah pintu gerbang untuk mendapatkan uang. Pekerjaan yang layak akan
memberikan kesejahteraan bagi manusia. Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat dan
sempitnya lapangan pekerjaan kini menjadi masalah, sehingga timbul beberapa pilihan yang
tidak layak seperti menjadi PSK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan
karakteristik PSK di Kabupaten Batang serta tanggapan masyarakat terhadap keberadaan
PSK.
Pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di
Lokalisasi Petamanan dan Penundan. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara,
dan dokumentasi.
Hasil penelitian diperoleh bahwa alasan atau faktor penyebab wanita menjadi PSK di
Kabupaten Batang mayoritas adalah faktor ekonomi, walaupun ada faktor lain seperti frustrasi
ditinggal suami, masalah keluarga, ditipu oleh seseorang yang tidak bertanggungjawab, dan
hura-hura. Rata-rata usia PSK berkisar 27-36 tahun atau sebanyak 56,98%. Pendidikannya
sebagian besar tamatan SD/sederajat dan SMP/sederajat. Warga asli Kabupaten Batang yang
menjadi PSK sebanyak 31 orang dari jumlah keseluruhan yaitu 87 orang, sedangkan 56 orang
berasal dari luar Kabupaten Batang, atau 64,37% adalah pendatang, sedangkan 35,63% adalah
warga Kabupaten Batang. Tanggapan masyarakat Desa Banyuputih dan Desa Penundan lebih
bersikap netral, acuh tak acuh, dan cenderung membiarkan (permisif), yang terpenting adalah
mengikuti aturan yang diberikan oleh desa.
Saran, penggalakan pendidikan, menciptakan bermacam kesibukan, perluasan lapangan
kerja, dan pendidikan seks. Selain itu juga dengan sosialisasi HIV/AIDS,
penyempitan/penyatuan lokalisasi di Kabupaten Batang, pengadaan panti rehabilitasi di
Kabupaten Batang, penerimaan eks-PSK, dan pembersihan warung remang-remang.
Unduhan
Referensi
Aprilianingrum, Farida. 2006. ‘Faktor
Risiko Kondiloma Akuminata Pada
Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus
pada PSK Resosialisasi Argorejo Kota
Semarang)’. Tesis. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Dreyfus, Tom. 2013. ‘Sex, Work, Law and
Sex Work Law: Towards a
Transformative Feminist Theory’. AnOnline Feminist Journal. Vol. 4, Issue
Melbourne: University of
Melbourne.
Kartono, Kartini. 2013. Patologi SosialJilid 1. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Koentjoro dan Sugibastuti. 1999. ‘Pelacur,
Wanita Tuna Susila, Pekrja Seks, dan
“Apa Lagi”: Stigmatisasi Istilah’.
Jurnal Humaniora, No. 11 Mei –
Agustus 1999. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada.
Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto.
Sosiologi: Teks Pengantar &
Terapan. Jakarta: Kencana.
Peraturan Daerah Kabupaten Batang. 2011.
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun
tentang Pemberantasan Pelacuran
di Wilayah Kabupaten Batang. Batang.
Prastiwi, Agnes Novita Andy. 2007.
‘Kebutuhan-Kebutuhan Psikologis
Perempuan Pekerja Seks (Studi Kasus
Di Komplek Wisata Bandungan
Ambarawa)’. Skripsi. Semarang:
Universitas Katolik Soegijapranata.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2016 Sigit Prasetyo, Renita Heni Supyana, Sumarni
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.