MENATAP MASA DEPAN: SUATU GAGASAN AWAL KONSEP DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN MUSEUM ‘FUTURISTIK’ DI BATANG, JAWA TENGAH

Penulis

  • Nofa Farida Lestari Indonesia Hidden Heritage Creative Hub
  • Ary Sulistyo Indonesia Hidden Heritage Hub (IHHCH), Jakarta Pusat
  • Sry Wulantuti R.O Indonesia Hidden Heritage Hub (IHHCH), Jakarta Pusat

DOI:

https://doi.org/10.55686/ristek.v8i2.160

Kata Kunci:

museum, futuristik, teknologi, pembangunan, Kabupaten Batang

Abstrak

Kebudayaan dan museum tidak dapat terpisahkan. Dalam menghadapi era ketidakpastian, kebudayaan dituntut bisa memprediksi (aposteriori) tentang masa depan. Pendekatan yang dilakukan dalam ilmu sejarah dan arkeologi adalah melihat keterhubungan masa lalu, masa kini dan masa depan. Kajian ini merupakan studi awal suatu gagasan tentang ketermungkinan pembangunan museum futuristik di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Metode dalam penulisan adalah kualitatif melalui desk study ini terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi. Berdasarkan hasil kajian, museum sejatinya sudah berorientasi pada people-oriented dan bukan lagi artefact-oriented. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, peningkatan kesadaran publik tentang pentingnya warisan alam dan budaya, serta mendukung pembangunan ekonomi daerah. Kabupaten Batang bisa mengambil peran tersebut sebagai salah satu daerah dengan daya tarik pesisir Jawa. Dengan demikian tema-tema museum pesisir dan industri dapat diterapkan. Narasi yang dibangun pun mencerminkan nilai-nilai nasionalisme, ekologis, dan futuristik, dan bukan lagi museum-museum yang terkesan ‘kolonial’.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

C. Becker, "Everyone his own historian," The American Historical Review, vol. 37, no. 2, pp. 36-221, 1932.

J. Couteau, "Museum Indonesiasentris," kompas, 26 09 2023. [Online]. Available: https://www.kompas.id/baca/opini/2023/09/23/museum-indonesiasentris. [Accessed 12 05 2024].

D. P. M. d. P. T. S. P. P. J. Tengah, "Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Industri Pariwisata Kabupaten Batang & Kota Salatiga," Dinas Penanaman Modal, Semarang, 2021.

F. G. &. T. Price, "The archaeology of the future," in Archaeology at the millennium: a sourcebook., New York, Kluwer Academic, 2001, pp. 475-495.

C. &. A. I. Gustafsson, "Museums: an incubators for sustainable social development and environment protection," International Journal of Development and Sustainability, vol. 5, no. 9, pp. 446-462, 2016.

F. Hartog, "The present of historian," History of the Present, vol. 4, no. 2, pp. 203-219, 2014.

F. Hartog, "Time and heritage," History and Culture: regimes of memory and history, vol. 57, no. 3, pp. 7-18, 2005.

F. Jameson, The Cultural Turn: Selected Writings on the Posmodern, London: Verso, 1998.

R. Khasali, "Inilah pekerjaan yang akan hilang akibat disruption," kompas, 27 09 2017. [Online]. Available: https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/18/060000426/inilah-pekerjaan-yangakan-hilang-akibat-disruption-.%20diakses%20pada%2006%20Oktober%202018.?page=4. [Accessed 12 05 2024].

A. e. a. Maarif, Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita, Jakarta: Yayasan Abad Demokrasi, 2012.

N. Magetsari, "Filsafat Museologi," in in Museografia, 2008, pp. 5-15.

V. &. C. G. McCall, "Museum and the ‘new museology’: theory, practice and organizational change," Museum and Curatorship, vol. 29, no. 1, pp. 1-17, 2013.

H. McGhie, Museum and the sustainable development goals: a how to guide for museums, galleries, the cultural sector and their partners, UK: Curating Tomorrow, 2019.

A. e. a. Munandar, Sejarah Permuseuman di Indonesia, Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2011.

M. Musqata, "Kebudayaan dan Pembangunan di Era Cultural Turn," Jurnal Masyarakat dan Budaya, vol. 21, no. 3, pp. iii-vi, 2019.

Nurrochim., "Melacak dan Melestarikan Tujuh Prasasti di Kabupaten Batang Pembuka Peradaban Mataram Kuno," Ristek: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi, vol. 5, no. 1, pp. 21-35, 2020.

K. Panolih, "Mengapa Museum Tak Berhasil Menarik Pengunjung?," kompas, 02 10 2018. [Online]. Available: https://www.kompas.id/baca/riset/2018/08/29/mengapa-museum-tak-berhasil-menarik-pengunjung. [Accessed 11 04 2024].

R. &. J. M. Patel, A history of the world in seven cheap things: A guide to capitalism, nature, and the future of the planet, California: California University Press, 2017.

L. G., Making time: the archaeology of time revisited, London: Routledge, 2021.

N. Santika, "Identifikasi Unsur Megalitik dan Klasik di Punden Batur, Desa Silurah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Skripsi. Program Studi Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya,," Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2017.

M. &. L. O. Tamm, "Introduction: Rethinking Historical Time,” Rethinking Historical Time: New Approaches to Presentism," Bloomsbury Academic, London, 2019.

e. a. Tjahjopurnomo R., "Konsep Penyajian Museum," Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, 2011.

Unduhan

Diterbitkan

30-06-2024

Cara Mengutip

Lestari, N. F., Sulistyo, A., & Wulantuti R.O, S. (2024). MENATAP MASA DEPAN: SUATU GAGASAN AWAL KONSEP DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN MUSEUM ‘FUTURISTIK’ DI BATANG, JAWA TENGAH. RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi Dan Teknologi Kabupaten Batang, 8(2), 06–14. https://doi.org/10.55686/ristek.v8i2.160