POTENSI PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS EDUTOURISM DI INDONESIA

Penulis

  • Raras Gistha Rosardi Universitas Negeri Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.55686/ristek.v6i1.105

Kata Kunci:

pariwisata berkelanjutan, covid-19

Abstrak

Pariwisata adalah katalis untuk pembangunan. Ini adalah sektor yang membawa multiplier effect. Jika pariwisata maju, sektor lain juga pasti akan maju. Namun, hampir semua negara terkena dampak Covid 19 yang berdampak pada sektor pariwisata karena terkait dengan sektor transportasi, akomodasi, kuliner, kerajinan, dan jasa lainnya. Artikel ini akan menemukan model pariwisata berkelanjutan berbasis pariwisata Pendidikan sebagai solusi untuk membangkitkan pariwisata pasca pandemic covid 19. Memasuki era New Normal menjadi angin segar bagi sektor pariwisata dengan dibukanya kembali objek wisata. Keselamatan dan kesehatan menjadi kunci penegakan protokol kesehatan di sektor pariwisata. Industri pariwisata merupakan kegiatan ekonomi kreatif sehingga saat masa pandemi dan transisi New Normal beberapa kegiatan ekonomi kreatif dilakukan di sektor ini yaitu Virtual Tourism, Webinar Pariwisata, dan jalur Treking untuk pengendara sepeda dan pejalan kaki. Kebijakan pariwisata harus menerapkan Pariwisata Berkelanjutan sehingga pariwisata dapat menjadi sektor yang aman, sehat dan memiliki nilai pembangunan berkelanjutan.

Referensi

A. Assaf and R. Scuderi, “COVID-19 and the recovery of the tourism industry,” Tour. Econ., vol. 26, no. 5, pp. 731–733, 2020, doi: 10.1177/1354816620933712.

World Tourism Organization [UNWTO], “UNWTO World Tourism Barometer May 2020 Special focus on the Impact of COVID-19 (Summary),” UNWTO World Tour. Barom. May 2020 Spec. Focus Impact COVID-19, vol. 19, no. May, 2020, doi: 10.18111/9789284421817.

I. D. G. S. Sugihamretha, “Respon Kebijakan : Mitigasi Dampak Wabah Covid-19 Pada Sektor Pariwisata Respon Kebijakan : Mitigasi Dampak Wabah Covid-19 Pada Sektor Pariwisata,” vol. IV, no. 2, pp. 191–206, 2020.

O. A, Yoeti, Pengantar Ilmu Pariwisata Edisi Revisi. Bandung: Angkasa, 2010.

I. Abdullah, “Psychological Trauma : Theory , Research , Practice , and Policy COVID-19 : Threat and Fear in Indonesia,” Am. Psychol. Assoc., 2020, [Online]. Available: https://doi.apa.org/fulltext/2020-41738-001.pdf.

S. Hanoatubun, “Dampak Covid – 19 Terhadap Perekonomian Indonesia,” Perekon. Indones., vol. 2, no. 2, pp. 146–153, 2020, [Online]. Available: https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/423/240.

E. A. Purwanto and O. Emilia, New Normal Sebagai Jalan Tengah?: Kesehatan vs. Ekonomi dan Alternatif Kebijakan Dalam Pandemi COVID-19. 2020.

N. Srisomyong and D. Meyer, “Political economy of agritourism initiatives in Thailand,” J. Rural Stud., vol. 41, pp. 95–108, 2015, doi: 10.1016/j.jrurstud.2015.07.007.

P. G. G. I Gde Pitana, Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset, 2005.

X. Matteucci and J. Gnoth, “Elaborating on grounded theory in tourism research,” Ann. Tour. Res., vol. 65, pp. 49–59, 2017, doi: 10.1016/j.annals.2017.05.003.

I. G. Ardika, Kepariwisataan Berkelanjutan ; Rintis jalan lewat komunitas. Jakarta: Kompas, 2018.

Kim D and Perdue RR, “The influence of image on destination attractiveness,” J. ofTravel Mark. Res., vol. 28, no. 3, pp. 225–239, 2011, doi: https://doi.org/10.1080/10548408.2011.562850.

F. Cini and P. Passafaro, “Youth and ecotourism: A qualitative exploration,” Tour. Hosp. Res., vol. 19, no. 1, pp. 126–131, 2019, doi: 10.1177/1467358417704887.

T. A, “Imagining Places: Image Formation of Tourists and its Consequences for Destination Promotion,” Scand. J. Hosp. Tour., vol. 3, no. 2, pp. 134–150, 2010.

M. Lozano-Oyola, F. J. Blancas, M. González, and R. Caballero, “Sustainable tourism tags to reward destination management,” J. Environ. Manage., vol. 250, no. July 2018, p. 109458, 2019, doi: 10.1016/j.jenvman.2019.109458.

U. Nations, “Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development,” A New Era Glob. Heal., 2018, doi: 10.1891/9780826190123.ap02.

W. W. Sucihatiningsih DWP, Yozi Aulia Rahman, Phany Ineke Putri, Kajian Teori dan Empiris dalam Pertumbuhan Ekonomi yang Inovatif dan Berkelanjutan. Yogyakarta: Beta Offset, 2020.

BPS, Statistik Wisatawan Nusantara. 2019.

E. Suryandari, E. Soesilowati, and E. Banowati, “Strategi Pengembangan Pendidikan Masyarakat Berbasis Wisatabudaya Dengan Pendekatan Kearifan Lokal Di Kawasan Waduk Gunungrawa Kabupaten Pati,” JESS (Journal Educ. Soc. Stud., vol. 4, no. 1, pp. 1–4, 2015, doi: 10.15294/jess.v4i1.6860.

R. G. Rosardi, S. Dian, W. Prajanti, and H. T. Atmaja, “International Journal of Sustainable Development and Planning Sustainable Tourism Model in Pagilaran Tea Plantation Agrotourism , in Indonesia,” vol. 16, no. 5, pp. 981–990, 2021.

L. Ocampo, J. A. Ebisa, J. Ombe, and M. Geen Escoto, “Sustainable ecotourism indicators with fuzzy Delphi method – A Philippine perspective,” Ecol. Indic., vol. 93, no. May, pp. 874–888, 2018, doi: 10.1016/j.ecolind.2018.05.060.

D. Ristić, D. Vukoičić, and M. Milinčić, “Tourism and sustainable development of rural settlements in protected areas - Example NP Кopaonik (Serbia),” Land use policy, vol. 89, no. September, p. 104231, 2019, doi: 10.1016/j.landusepol.2019.104231.

S. Y. Pan, M. Gao, H. Kim, K. J. Shah, S. L. Pei, and P. C. Chiang, “Advances and challenges in sustainable tourism toward a green economy,” Sci. Total Environ., vol. 635, pp. 452–469, 2018, doi: 10.1016/j.scitotenv.2018.04.134.

Y. Guo, J. Jiang, and S. Li, “A sustainable tourism policy research review,” Sustain., vol. 11, no. 11, Jun. 2019, doi: 10.3390/su11113187.

Unduhan

Diterbitkan

06-02-2022 — Diperbaharui pada 15-12-2021